ABOUT US
INISIASI SEKTE TIKUSASTRA
Mediatikusastra
dibentuk oleh tiga tikus tanah (di sekte dikenal sebagai Talpidae) yang
bertapa bersama tikus legendaris
(Spalacidae) di mana mereka berusaha berevolusi menjadi makhluk yang lebih baik
yaitu tikus modern plus plus; tikus modern yang tidak candu akan kenikmatan materialistik tetapi tikus modern yang mampu menikuskan manusia (menikus: menulis
artikel ulasan dan sastra).
Menyadari bahwa dunia sudah berubah dengan tanda munculnya
pembangunan besar-besaran, semen, aspal, hingga luas tanah pun menjadi kecil dan mau tidak mau para tikus harus mampu beradaptasi untuk hidup di gorong-gorong. Di sisi lain,
munculnya penyembah cahaya, binatang-binatang yang mulai kesurupan hingga haus kekuasaan, hingga muncul spesies
yang lebih pintar menjilat dibandingkan
anjing, yang akhirnya semua berujung pada peristiwa penghianatan, fitnah dan tipu daya. Berbekal pengetahuan dan bimbingan dari Spalacidae serta dirajut oleh tikus Muridae (murid pertama
Spalacidae sekaligus tikus betina senior) akhirnya tiga tikus tanah pelan-pelan berhasil melepaskan diri dari lingkaran setan kebiadaban
itu. Mediatikusastra yang berpayung dibawah sekte tikus tanah memiliki tugas mulia dan cita-cita besar dengan melakukan perenungan-perenungan intens dan
menjadi wadah yang bersedia menampung kemarahan, kesabaran, kesuksesan,
kegagalan, kesenangan, kesedihan, cinta, kebencian dan segala hal yang ada di
hati dan pikiran untuk pelan-pelan
ditumpahkan kepermukaan. Misalnya saja, kekesalan-kekesalan
terhadap kehidupan milenial saat ini bisa dijadikan sebagai
aspirasi atau teriakan yang tak tersampaikan dengan merajut
kekesalan tersebut dengan kata-kata.
Jika orang lain terlalu
malas membaca buku untuk mencari bahasan seputar makalah atau tugas kuliah, kamu bisa menulis sesuatu yang bisa jadi itu merupakan
mukjizat bagi mereka. Hal itu merupakan pekerjaan yang mulia karena kamu bisa
membuat Malaikat pencatat amal baikmu akan beradu saing dengan Malaikat pencatat amal burukmu.
Jika
kamu menyukai teman sekelasmu dan terlalu malu untuk mengungkapkannya karena
kamu dikenal sebagai orang yang malas mandi, meskipun kamu orang yang rajin membuat sajak-sajak indah. Kamu bisa
menuangkan puisimu disini kemudian membagikan linknya kepada doimu, mungkin
saja dia akan melihatmu sebagai pujangga dibandingkan teman-teman kelas
melihatmu sebagai orang yang butuh sabun.
Jika teman-teman kampusmu
memiliki aneka ragam tingkah laku seperti ke kelas hanya untuk titip absen, muncul ketika ujian saja, atau
ke kampus tidak membawa apa-apa melainkan mata kantuk akibat bermain game
semalaman, kamu bisa mendeskripsikan mereka melalui tulisanmu di
dalam cerpen. Yakinlah ketika cerpenmu dimuat,
kamu akan merasa bahwa tiada kesia-siaan tentang keanekaragaman teman-temanmu yang pada akhirnya menghasilkan
cerita yang keren.
Jika kamu merasa risih
dengan debat kusir di kampusmu yang hanya menimbulkan amarah ibu-ibu kantin
karena memperdebatkan bubur itu enaknya diaduk baru dimakan atau langsung
dimakan saja. Atau debat tentang teori konspirasi manusia bisa hidup di planet
mars, namun semuanya sia-sia karena nyatanya yang berdebat bukan mahasiswa
jurusan astronomi malainkan mahasiwa semeter 12, kamu bisa lebih cekatan dengan
membuat rangkuman atau esai, dibanding melakukan debat kusir dan merasa sok
pintar hingga akhirnya lulus dari kampus dengan predikat DO.
Jika mantanmu selalu hadir di benakmu disaat kamu sudah mulai percaya bahwa cinta itu adalah mitos,
kamu bisa membuat curhatan,
puisi atau cerpen tentang mahasiswa
yang harusnya cinta lingkungan dari pada mantan, atau tentang kosan yang harusnya lebih bersih daripada kandang ayam, bisa juga tentang mahasiswa baru yang bercita-cita lulus 3 tahun
setengah dengan ipk 4,00, atau mungkin tentang ibu kos yang bohai dan apa korelasinya dengan sabun batangan yang habis tak kurang dari 3 hari, ataupun
sebutan mantra yang dilafalkan untuk dosen yang
suka memberi tugas, tentang kelelawar yang ingin menjadi bat-man, tentang
pembalakan hutan demi membuat tempat prostitusi, tentang kakek-kakek yang
mempunyai istri usia 17 tahun, tentang pohon yang meneduhkan seorang wanita
disaat hujan, tentang... tentang apapun, tulislah dengan seluruh perasaanmu dan
sedalam pikiranmu. Jika kamu telah menuliskannya, Mediatikusastra akan
turut berbahagia dan akan menerbitkan serta mempopulerkan tulisan-tulisanmu.
Mediatikusastra sangat
membuka diri berkaitan dengan sastra, seni, budaya, game, gaya hidup, dan film.
Mengapa demikian? Karena sungguh, bangsa yang besar ialah
bangsa yang menghargai sastra, seni, dan budayanya, dan bangsa yang kecil ialah
bangsa yang melupakan tiga hal tersebut. Sastra mengajak kita kembali
berbincang dan berfikir selayaknya para pemikir besar terdahulu, seni
menjadikan media terbaik dalam menyalurkan kreativitas, dan budaya merupakan warisan
dan identitas bangsa yang tak layak untuk
dilupakan. Game, gaya hidup, dan film juga merupakan hal yang selalu berkaitan dengan kehidupan tikus dan manusia, serta menjadi suatu bahasan penting
dan menarik untuk dibahas. Maka dari itu, Mediatikusastra mengajak kamu generasi
milenial (dan
generasi-generasi berikutnya seperti generasi Z, generasi Alpha, dan ntah
generasi apalagi kedepannya) untuk menghayati, mencintai dan
menikmatinya.
Demikianlah
perkenalan dari kami, 3 Talpidae dan Mahaguru Spalacidae.
Salam Tikusastra!