Peran Digital Entrepreneur dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Produk Lokal Bangka Belitung
Januari 25, 2025Oleh: Rezita Agustina, S.S. & Fahri Reza, S.E., M.AK
Berbagai aspek kehidupan manusia telah diubah secara signifikan oleh kemajuan teknologi digital, termasuk cara kita menjalankan bisnis. Di era ekonomi digital saat ini, bisnis digital telah menjadi salah satu faktor penting yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Para bisnis dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, dan memberikan nilai tambah pada barang lokal yang dibuat dengan menggunakan platform digital. Ini memberikan peluang besar bagi wilayah seperti Bangka Belitung untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal mereka melalui inovasi digital.
Bangka Belitung terkenal karena sumber daya alamnya yang luar biasa dan budayanya yang unik. Produk lokal termasuk hasil tambang seperti timah, kerajinan tangan berbasis timah, dan makanan khas seperti kerupuk kemplang dan getas. Produk-produk ini sangat menarik di pasar domestik dan internasional. Namun, potensi besar ini belum dimanfaatkan sepenuhnya. Salah satu penghalang utama adalah tingkat adopsi teknologi digital yang rendah oleh pelaku usaha lokal, terutama UMKM.
Teknologi digital dalam proses adopsi, pelaku usaha lokal di Bangka Belitung menghadapi berbagai kendala. Keterbatasan infrastruktur merupakan hambatan utama. Kehadiran teknologi seperti jaringan internet yang luas dan stabil masih menjadi masalah di beberapa daerah di Bangka Belitung. Bisnis sulit untuk menggunakan teknologi digital dalam operasi karena keterbatasan akses.
Selain itu, penghalang utama adalah kurangnya pengetahuan tentang teknologi. Banyak pemilik usaha kecil dan menengah (UMKM) tidak mengetahui manfaat teknologi digital atau cara menggunakannya dengan benar. Mereka tidak dapat membangun bisnis di era teknologi karena kurangnya literasi. Salah satu tantangan lain adalah kurangnya akses ke pelatihan dan dana. Pelaku UMKM seringkali tidak memiliki akses yang memadai ke program pelatihan atau dana untuk mendukung transformasi digital, sehingga sulit bagi mereka untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing.
Pelaku usaha dihadapkan pada persaingan pasar yang semakin ketat di tingkat nasional dan internasional selain kendala internal. Produk lokal harus tidak hanya berkualitas tinggi tetapi juga memiliki nilai tambahan yang dapat menarik perhatian konsumen dalam situasi seperti ini. Misalnya, produk lokal dengan sentuhan inovasi dalam desain, kemasan, atau branding dapat menjadi lebih menarik bagi konsumen zaman sekarang.
Pengusaha digital atau digital entrepreneur memainkan peran penting dalam menangani masalah ini. Mereka memiliki kapasitas untuk menjadi agen perubahan dan membantu UMKM mengintegrasikan teknologi digital ke dalam bisnis mereka. Pengusaha digital dapat membantu UMKM memanfaatkan teknologi seperti e-commerce, media sosial, dan aplikasi berbasis data untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas jangkauan pasar. Selain itu, mereka memiliki kemampuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan agar pelaku UMKM lebih memahami tentang teknologi digital.
Pengusaha lokal dapat menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk pasar internasional, dengan menggunakan platform digital. Entrepreneur digital juga dapat membantu UMKM membuat strategi pemasaran digital yang efektif serta mendorong kolaborasi antar pelaku UMKM untuk membuat produk inovatif dengan nilai tambah. Produk-produk seperti ini dapat menggabungkan teknologi modern dengan tradisi lokal, sehingga menarik perhatian konsumen. Selain itu, pertumbuhan ekonomi lokal Bangka Belitung sangat diuntungkan oleh transformasi digital. Bisnis dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui otomatisasi proses bisnis, pengelolaan inventaris yang lebih baik, dan analisis data yang membantu membuat keputusan. Selain itu, teknologi digital membuka pasar global, memberikan peluang baru bagi produk lokal untuk dikenal oleh orang lain. Inovasi berbasis teknologi digital juga dapat meningkatkan daya saing produk lokal di pasar yang semakin kompetitif.
Usaha ntuk memaksimalkan potensi ini, pemerintah, pengusaha digital, dan pelaku UMKM harus bekerja sama. Pemerintah harus berinvestasi dalam infrastruktur teknologi untuk memastikan akses internet yang luas dan stabil di seluruh Bangka Belitung. Selain itu, pemerintah dapat mengadakan program pelatihan digital yang relevan bagi pelaku UMKM. Selain itu, pelaku UMKM di Bangka Belitung dapat didorong untuk berinovasi menggunakan teknologi digital melalui dukungan dalam bentuk insentif pajak atau dana hibah. Dengan cara ini, Bangka Belitung dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh era ekonomi digital untuk meningkatkan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Metode ini dipilih untuk meningkatkan pemahaman tentang peran pengusaha digital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing produk lokal Bangka Belitung. Data diperoleh melalui tiga tahap utama. Pertama, penelitian literatur dilakukan untuk mempelajari berbagai laporan, jurnal, dan artikel yang berkaitan dengan digital entrepreneurship dan pengembangan ekonomi lokal. Studi ini membantu memahami hubungan antara teknologi digital dan pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya di Bangka Belitung. Kedua, observasi langsung dilakukan untuk mempelajari penerapan teknologi digital dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Fokus observasi adalah penggunaan platform e-commerce, media sosial, dan alat pemasaran digital lainnya. Observasi ini juga menganalisis strategi pemasaran yang digunakan oleh bisnis. Analisis dilakukan dengan menemukan pola, peluang, dan hambatan dalam data yang dikumpulkan. Selanjutnya, hasil penelitian dianalisis dengan metode triangulasi untuk memastikan validitas data dan membuat rekomendasi yang akurat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusaha digital Bangka Belitung memainkan peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar yang semakin kompetitif. Bagaimana platform digital digunakan untuk meningkatkan visibilitas produk lokal adalah temuan penting dari penelitian ini. Para pengusaha dapat memperluas pasar nasional dan bahkan internasional dengan menggunakan e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Media sosial seperti Instagram dan Facebook juga digunakan dengan baik untuk berkomunikasi langsung dengan pelanggan, membangun hubungan, dan menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap produk lokal yang baik.
Strategi pemasaran berbasis konten kreatif lainnya yang digunakan oleh pengusaha digital di bidang ini. Mereka tidak hanya menjual produk, tetapi mereka juga membawa cerita, seperti nilai-nilai budaya dan proses pembuatan yang asli, di balik produk mereka. Mereka dapat menyampaikan kisah yang menarik dengan menggunakan media seperti foto dan video berkualitas tinggi. Ini memperkuat reputasi merek lokal. Selain memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan di pasar global, strategi ini meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen.
Keberhasilan transformasi digital di Bangka Belitung sangat bergantung pada kerja sama lintas industri. Para pelaku usaha terus bekerja sama dengan pemerintah daerah, komunitas lokal, dan lembaga pelatihan untuk memperkuat kemampuan digital mereka. Banyak kursus telah dibuat untuk mengajarkan keterampilan nyata seperti mengelola toko online, menggunakan fitur iklan digital, dan membuat strategi pemasaran berbasis teknologi. Upaya ini tidak hanya membuat UMKM lebih kompetitif, tetapi juga memberi mereka peluang baru untuk masuk ke pasar yang lebih luas.
Diversifikasi produk adalah keuntungan lain yang besar dari penerapan teknologi digital. Para pelaku usaha mulai membuat produk baru yang lebih sesuai dengan preferensi pelanggan dengan memahami tren pasar dan kebutuhan konsumen. Sebagai contoh, kerupuk kemplang, makanan khas Bangka Belitung, sekarang tersedia dalam berbagai rasa dan kemasan yang lebih kontemporer, yang menarik baik bagi pelanggan lokal maupun internasional. Metode ini memungkinkan produk lokal untuk bertahan dalam pasar yang terus berubah. Namun demikian, penelitian ini juga menemukan beberapa hambatan utama yang menghambat pertumbuhan ekonomi digital Bangka Belitung. Keterbatasan infrastruktur digital merupakan masalah terbesar. Banyak tempat, terutama di daerah terpencil, masih menghadapi masalah untuk mendapatkan akses internet yang stabil dan berkualitas. Hal ini menjadi hambatan besar bagi bisnis yang ingin memasukkan teknologi digital ke dalam operasi mereka. Literasi digital yang rendah di kalangan pelaku usaha kecil merupakan masalah lain yang sangat penting. Sebagian besar dari mereka tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang cara memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan daya saing.
Tindakan untuk mengatasi hambatan ini dan memaksimalkan potensi ekonomi digital Bangka Belitung, diperlukan serangkaian tindakan yang direncanakan secara strategis. Pertama dan terpenting, pemerintah harus berkomitmen untuk meningkatkan investasi dalam infrastruktur teknologi untuk menjamin akses internet yang merata dan stabil di seluruh negara, termasuk di daerah terpencil. Kedua, program literasi digital harus diperluas dan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan UMKM. Pemerintah, pengusaha digital, dan lembaga pendidikan dapat bekerja sama untuk membuat pelatihan yang relevan dan berkelanjutan yang mencakup topik seperti pemasaran digital, desain produk, dan pengelolaan e-commerce.
Proses usaha untuk mendorong pelaku usaha dalam berinovasi, juga penting untuk memberikan insentif keuangan. Misalnya, penerima hibah, pajak yang lebih rendah, atau kredit usaha dengan bunga rendah dapat mendorong bisnis kecil dan menengah (UMKM) untuk menggunakan teknologi digital. Pelaku usaha di Bangka Belitung dapat lebih percaya diri dalam mengembangkan ide-ide baru yang dapat meningkatkan daya saing produk mereka dengan membuat lingkungan yang mendukung inovasi.
Langkah-langkah ini diharapkan akan mengubah ekosistem bisnis Bangka Belitung menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi lokal dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan akan meningkat jika teknologi digital digunakan dengan benar. Transformasi digital di Bangka Belitung adalah tentang modernisasi dan mempertahankan identitas lokal sambil memanfaatkan peluang global. Bangka Belitung memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu contoh sukses transformasi ekonomi digital di Indonesia dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, komunitas lokal, dan pengusaha digital.
Entrepreneur digital Bangka Belitung memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal di pasar yang semakin kompetitif. Pengusaha lokal dapat mengembangkan strategi pemasaran baru, memperluas jangkauan pasar, dan menciptakan nilai tambah untuk barang-barang lokal yang unggul dengan memanfaatkan teknologi digital. Selain menghasilkan keuntungan finansial, transformasi ini membuka peluang baru untuk memperkenalkan budaya lokal ke dunia internasional.
Salah satu tujuan utama pengusaha digital adalah untuk meningkatkan visibilitas produk lokal Bangka Belitung melalui platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Platform ini memungkinkan produk lokal Bangka Belitung diakses oleh pelanggan di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri. Selain itu, platform media sosial seperti Instagram dan Facebook telah menjadi alat yang efektif untuk membangun hubungan dengan pelanggan dengan memanfaatkan fitur seperti iklan berbayar, live broadcast, dan banyak lagi.
Pendekatan pemasaran berbasis konten adalah strategi unggulan selain menggunakan platform digital. Pengusaha digital Bangka Belitung tidak hanya menjual barang, tetapi juga mempromosikan kisah yang mendasari barang tersebut. Melalui penggunaan foto, video, dan narasi kreatif, nilai budaya, keunikan proses produksi, dan cerita lokal yang autentik seringkali diangkat. Sebagai contoh, video yang menarik menampilkan proses pembuatan kerajinan timah atau pembuatan makanan khas seperti kerupuk kemplang. Selain memperkuat identitas merek, strategi ini meningkatkan daya tarik produk di pasar global dan memberikan pengalaman emosional yang mendalam kepada pelanggan.
Keberhasilan transformasi digital di Bangka Belitung sangat bergantung pada kerja sama lintas sektor. Pengusaha lokal secara aktif bekerja sama dengan pemerintah daerah, komunitas lokal, dan lembaga pelatihan untuk meningkatkan kemampuan digital mereka. Misalnya, pemerintah memberikan pelatihan untuk mengelola toko online, strategi pemasaran berbasis digital, dan perangkat lunak untuk otomatisasi bisnis. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk mengatasi masalah utama yang sering dihadapi oleh usaha kecil dan menengah (UMKM), seperti keterbatasan literasi digital dan kurangnya akses ke sumber daya teknologi.
Diversifikasi produk lokal adalah manfaat besar dari penerapan teknologi digital. Para pelaku usaha mulai membuat produk baru yang lebih sesuai dengan preferensi pelanggan kontemporer dengan memahami tren pasar dan kebutuhan konsumen. Sebagai contoh, makanan tradisional seperti kerupuk kemplang sekarang tersedia dalam berbagai rasa seperti keju, barbeque, dan rumput laut. Mereka juga dikemas dalam desain kontemporer yang menarik bagi pembeli global. Selain meningkatkan nilai jual barang, diversifikasi ini membantu UMKM menjadi lebih kompetitif di pasar yang semakin dinamis.
Upaya transformasi digital ini diharapkan dapat membangun ekosistem bisnis Bangka Belitung yang lebih inklusif dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Selain itu, transformasi ekonomi digital mungkin meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja baru dan peningkatan daya saing ekonomi lokal. Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, komunitas lokal, dan pengusaha digital, Bangka Belitung memiliki peluang besar untuk menjadi contoh sukses transformasi ekonomi digital di seluruh Indonesia. Tidak hanya modernisasi, tetapi juga mempertahankan identitas lokal sambil memanfaatkan peluang global.
DAFTAR PUSTAKA
American Psychological Association. (2020). Publication manual of the American Psychological Association (7th ed.). Washington, DC: APA.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing management (15th ed.). Pearson Education.
Rogers, E. M. (2003). Diffusion of innovations (5th ed.). Free Press.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tapscott, D. (2014). The digital economy: Rethinking promise and peril in the age of networked intelligence. McGraw-Hill Education.
Turban, E., Pollard, C., & Wood, G. (2018). Information technology for management: Ondemand strategies for performance, growth, and sustainability (11th ed.). Wiley.
Chaffey, D., & Ellis-Chadwick, F. (2019). Digital marketing: Strategy, implementation, and practice (7th ed.). Pearson.
Ismail, N. (2018). Digital transformation: Survive and thrive in an era of mass extinction. Morgan James Publishing
0 komentar