WEBINAR VOL.2 ELITE LAB UBB (2021) – Translation Theory: As a Tool for Researcher and a Bridge for Practitioner
Agustus 21, 2021
MEDIATIKUSASTRA.COM - Elite Lab (English Laboratory) Jurusan Sastra Inggris Universitas Bangka Belitung, yang dikepalai oleh Bob Morison Sigalingging, M.Hum. telah menyelenggarakan Diskusi Bulanan via online melalui aplikasi Zoom dalam Webinar Vol.2 yang bertajuk Translation Theory: As a Tool for Researcher and a Bridge for Practitioner pada hari Jum’at (20/08/2021) yang dimulai pada pukul 14:00 WIB.
Dalam Webinar Vol.2 kali ini, yang turut menjadi keynote speaker ialah seorang dosen dari Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Gunadarma yakni Dr. Ni Luh Putu Setiarini, S.S., M.Hum. beserta moderator dari dosen Jurusan Sastra Inggris, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo, yakni Ahmad Yusuf Firdaus, M.Hum. Webinar kali ini diikuti sebanyak 150 partisipan, yang berasal dari kalangan mahasiswa, dosen, guru, penerjemah lepas, bahkan anggota dari Himpunan Penerjemah Indonesia, serta lembaga penerjemahhan lainnya dikarenakan Webinar ini memiliki tema yaitu dunia penerjemahan yang sangat menarik minat bagi para kalangan yang sudah pernah berkecimpung di dunia penerjemahan untuk menggali ilmunya lebih dalam lagi lewat Webinar ini.
Sebagai pembukaan materi dalam Webinar ini, terlebih dahulu sang keynote speaker menjelaskan mengenai konsep sebuah penelitian. Penelitian adalah sebuah proses sistematis untuk mencari jawaban dari sebuah pertanyaan, mencari solusi dari sebuah masalah, menggeneralisasikan pengetahuan, dan mengonfirmasi sesuatu yang belum kita ketahui. Lebih lanjut, bidang penerjemahan memiliki beberapa konsep dasar, seperti Teks Sumber ( Source Text / ST ), Teks Target ( Target Text / TT ), Bahasa Sumber ( Source Language / SL ), dan Bahasa Target ( Target Language / TL ). Ada juga 3 kriteria yang menentukan bahwa suatu penerjemahan dapat dikategorikan sebagai penerjemahan yang baik, yakni accuracy, acceptability, dan readability. Penerjemahan pun mencakup beberapa genre, seperti karya sastra, teks religius, teks akademis, pop culture, artikel populer, pidato, sastra anak, teks pariwisata, teks hukum, dan sebagainya.
Sesi pemaparan materi pun berakhir, dan kemudian dilanjutkan dengan sesi pertanyaan. Dalam sesi ini, untuk menanggapi pertanyaan, Mrs. Setiarini mengatakan bahwa dalam penerjemahan hal yang paling perting adalah kejujuran, meskipun ketiga kriteria di atas tidak kalah pentingnya. Seorang penerjemah tidak boleh mengurangi atau melebihkan makna. Di dalam penerjemahan juga diperlukan komunikasi antara penerjemah dan klien, misalnya jika ada sebuah terminologi yang sulit diartikan kedalam Bahasa Inggris, sang penerjemah pun harus menanyakan kepada klien, apakah terminologi tersebut bisa diterjemahkan ke Bahasa Inggris atau tidak. Selain itu sang penerjemah tidak boleh menghilangkan bahasa sumber, melainkan melakukan reduksi, misalnya: I am a teacher (tidak diterjemahkan kata am dan a). Bahkan kita sebagai Warga Negara Indonesia pun terkadang lebih tahu terminologi dalam Bahasa Inggris, daripada terminologi Bahasa Indonesia yang terdengar begitu asing di telinga kita, misalnya subtitle yang berarti takarir, padahal belum tentu semua Warga Negara Indonesia sudah mengetahui istilah takarir tersebut atau belum. Tak hanya menjelaskan kiat-kiat dalam dunia penerjemahan, sang keynote speaker pun turut menyelipkan materi dalam penulisan akademik, yakni Tugas Akhir atau Skripsi. Salah satu trik yang menarik ialah dalam mencari penelitian terdahulu dengan bantuan platform Publish and Perish.
Di penghujung acara, Webinar ini diakhiri dengan 3 quotes:
1. “A good researcher is an active reader”,
2. “Skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai”, kemudian
3. “Slow Progress is Better than No Progress”.
Diskusi ditutup pukul 16.00 WIB oleh Dini Wulansari, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Sastra Inggris Universitas Bangka Belitung. Begitu banyak partisipan yang merasa sangat puas dan terbantu dengan adanya Webinar ini, sehingga begitu antusias menantikan Webinar yang bertemakan penerjemahan di waktu yang akan datang.
0 komentar