Akasia
Agustus 12, 2021
Masih digenggam olehnya
Serpihan terakhir dari
Akasia yang sungguh-sungguh dicinta.
Dipandanginya pula sebongkah puing
Yang kini fana, renta, redup oleh waktu.
Ialah singgasana sang maharaja
Rapuh, meretak, sewaktu-waktu hendak runtuh.
Dalam doa diharapnya, bahwa jalar akasia liar yang menopang tak segera layu.
Lalu dengan sopan ku tanya kepadanya
Wahai puing akasia, akankah engkau mengikhlaskan, kepada yang sesungguhnya bukan hak bagimu.
Puing-puing tersebut tersipu malu,
Biarkan
ia disini, hanya ia yang masih ku genggam, biarkan ia sendiri, jika
waktu telah berkehendak, maka aku dan jalar berduri ini
Berhenti mempermainkan waktu,
Mengikhlaskan pergi, lalu runtuh dan layu.
0 komentar