Di Malam Engkau Abadi
Maret 21, 2021
Oleh: Fajar Bangsawan
(Founder Mediatikusastra)
Biar
ku abadikan kamu di persimpangan malam. Di antara damar yang kehilangan
nyalanya. Di salah satu selangkamu. Dan di sisi senak yang kasih
memeluk bibirmu.
Biar kusampaikan nanti, tentang elegi yang telah kutulis dengan darahku sendiri. Tentang hibat yang hatinya sudah balu dan mati.
Kamu tak perlu haru, sebab telah lama aku hidup dengan cenangkas yang merobek jatungku. Pun diriku tak sanggup berjalan bersamamu, sebab sudah kubuat lumpuh ragaku jatuh ke jurang hampa.
Renjana, ingatlah saja aku bila kamu sudah bertemu kasih-maka tubuhmu cukup diam dan aku disini yang mengabadikanmu selamanya.
Biar kusampaikan nanti, tentang elegi yang telah kutulis dengan darahku sendiri. Tentang hibat yang hatinya sudah balu dan mati.
Kamu tak perlu haru, sebab telah lama aku hidup dengan cenangkas yang merobek jatungku. Pun diriku tak sanggup berjalan bersamamu, sebab sudah kubuat lumpuh ragaku jatuh ke jurang hampa.
Renjana, ingatlah saja aku bila kamu sudah bertemu kasih-maka tubuhmu cukup diam dan aku disini yang mengabadikanmu selamanya.
-------------------------
TENTANG PENULIS
Fajar Bangsawan
Fajar
Bangsawan (bukan keturan darah biru), “Fajar”, atau “kang bacod” adalah
seorang mahasiswa jurusan Sastra Inggris di sebuah Universitas di
Indonesia yang saat ini sedang memantapkan diri dalam bidang
tulis-menulis. Setelah lelah dengan gear dan baut – karena dulu berasal
dari jurusan Teknik Otomotif di SMK Negeri 2 Pangkalpinang; menyadari
kemampuan berbahasa Inggrisnya lebih encer dari oli akhirnya ia
memutuskan untuk melanjutkan studi di Jurusan Sastra Inggris. Kini Fajar
harus yakin dan percaya bahwa takdir di badang tulis-menulis akan
membawanya pada kenikmatan hidup yang sesungguhya.
0 komentar