Bukankah Kita Abadi?
Juni 22, 2020Dalam sayup-sayup doa yang dikau lontar ditiap malam
Terselip kita, yang didiamkan, menunggu tak kunjung malam
Lantas mengapa dengan sajak yang jelas nyatanya, mewakili gores dengan harap menjadi abadi, dikau malah merajuk manja
Bukankah kita abadi?
Dengan rasa yang menggebu, adakah engkau kekasihku?
Bahwa kita, ialah renungan bulan yang diredupkan, lemas tak kunjung malam
Lantas mengapa dengan cinta yang benar adanya, mengalir diantara nadi bersamaan detak dan degup, dikau malah meraung tangis
Bukankah kita abadi?
Melampaui mereka pada katedral dan pencakar langit, adakah kita yang terbanting jauh
Lalu gugur dedaunan, dan kita yang tak lagi sama, mengapa hari berlalu dengan bergegas?
Lantas mengapa dengan rindu yang tak terbalas, kita bergegas meninggalkan bekas
Kita tak lagi abadi
Biar ku tulis diantara baris-baris ini
Tak apa kita tak abadi
Biar yang abadi, hanyalah kita yang tertulis disini
-Alif
1 komentar
Ah deep ini fix
BalasHapus