Pulih
Mei 30, 2020Kedua kaki melangkah yakin kedepan
Kedua tangan menggenggam sekotak harapan
Menelusuri mentari
Beralaskan duri-duri
Yang berteduh dibawah sepi
Dipertengahan jalan, kau terhenti
Kau lihat kedua kakimu yang penuh luka sana sini
Kau merasa nyeri sesekali
Membuatmu menangis hingga berakhir perih
Lalu dua detik waktu terhenti
Kau dengar di ujung sana ada teriakan melengking kuat
Mana mungkin suara hantu pikirmu
Ini hutan belantara yang kau tapaki
Ada kehidupan disini
Kau gembira bukan kepalang
Ternyata bukan hanya kau yang bertahan dari peperangan dini hari kemaren
Lari, langkahmu terus berlari
Mencari sosok yang mengerikan itu
Sudah dekat
Sebentar lagi
Dan waktu tiga detik kembali terhenti
Suara itu hilang, menghilang sampai merinding
Dagumu mengatup dan tertegun
Kembali kau lihat kedua kakimu yang sudah penuh sayatan
Kau bertanya, kenapa kali ini tidak terasa sakit?
Ternyata jawabannya ada pada kotak harapan yang sudah kau genggam dari tadi
Tanpa kau sadari
Ternyata kotak itu penuh kata sandi
Sulit kau mengerti
Sehingga sedari tadi hanya kau genggam tanpa arti
Sebagai teman perjalanan pikirmu
Dan benar, di detik keempat saat waktu mulai berjalan kembali
Sosok menyeramkan itu kembali datang
Memukul seseorang yang ada didepanmu, seorang anak kecil
Hampir serupa denganmu
Hanya tubuhmu jauh lebih besar darinya
Kau bantu dia berdiri, penuh darah, lalu kau bertanya
anak kecil sebenarnya kau siapa?
Kenapa terluka seperti ini, ia pun menjawab
Aku adalah kamu, kenapa kau kebingungan
Kita adalah orang yang sama
Aku datang untuk membangunkanmu dari tidur panjangmu
Di detik kesepuluh
Perlahan matamu terbuka
Kau dikelilingi banyak orang, dokter, beserta ibumu yang sangat berharga
Mereka berseru riang atas kembalinya kau kedunia
Selamat atas kepulihan mu
Peperangan telah usai dan kau selamat
Tidurmu cukup panjang sayang
0 komentar