Kuota Gratis ditengah Pandemi
April 12, 2020
Oleh: Rana Shofi Nuriah
Sejak ditetapkan sebagai darurat bencana bulan Maret lalu , penyebaran Covid
19 di Indonesia melonjak drastis, terhitung sejak Maret hingga saat ini
tercatat ribuan kasus pasien terpapar Covid 19. Hal tersebut tentunya
mengharuskan pemerintah membuat kebijakan terkait antisipasi penyebaran Covid
19. Salah satu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yakni himabauan Work From Home. Kebijakan tersebut
diharapkan bisa menjadi salah satu solusi penghambat penyebaran virus karena
dapat mengurangi intensitsas pertemuan. Kebijakan tersebut mulai diterapkan di perusahaan,
sekolah , perguruan tinggi, dan berbagai instansi lainnya. Akan tetapi, dengan
adanya Work From Home tentunya menyebabkan
perubahan aktifitas yang berdampak pada sektor ekonomi, sosial, pendidikan, dll.
Kebijakan Work From
Home sudah dirasakan dampaknya pada sektor pendidikan. Sejak Maret 2020,
proses belajar mengajar mulai dialihkan ke kelas daring, kebijakan tersebut
berlaku baik sekolah dasar maupun perguruan tinggi. Kebijakan tersebut juga
dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang ada di Bangka Belitung, salah satunya Universitas
Bangka Belitung. Surat edaran kuliah daring diumumkan pada 18 maret – 31 maret 2020. Namun, mengingat kondisi penyebaran Covid 19 yang semakin meluas, Rektor Universitas Bangka Belitung mengambil
kebijakan perpanjangan kuliah daring hingga 5 Mei 2020. Dalam surat tersebut disebutkan pula bahwa
Ujian Akhir Semester (UAS) akan dilaksakan secara online.
Kuliah online memang menjadi solusi ditengah pandemi,
namun bukan berarti tidak ada hambatan selama kelas berlangsung. Setelah kurang
lebih dua minggu menjalankan kuliah online, banyak mahasiswa yang mengeluhkan
permasalahan yang sama yakni jaringan yang kurang mendukung dan juga pemakain
kuota yang lebih besar dibandingkan dengan kuliah tatap muka.
Seta
Ardiawati, mahasiswa jurusan Biologi Universitas Bangka Belitung mengungkapkan bahwa “Dalam
pelaksanaan kuliah daring tentunya akan
lebih efektif jika menggunakan aplikasi yang
menunjang dan jaringan internet yang memadai. Kuliah online juga akan
lebih efektif jika menggunakan aplikasi berbasis video agar dapat menerima
penjelasan dosen “secara langsung”, dengan catatan semua mahasisa mendapatkan akses internet gratis dari pihak kampus. Oleh
karena itu, tugas-tugas yang seharusnya sebagai pengganti materi perkuliahan
dapat disesuaikan dengan jadwal, sehingga mahasiswa tidak tertekan , terutama
masalah kuota internet.”
Terkait hal tersebut, tentunya banyak mahasiswa yang
berharap jika kebijakan pembagian kuota internet gratis segera dilaksanakan untuk menunjang proses pembelajaran. Seperti yang
sudah dilakukan beberapa kampus di Indonesia yaitu Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta (UMY), Universitas
Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan Universitas Dipenegoro (UNDIP).
Adapun solusi yang dapat dilakukan untuk permasalahan tersebut
yaitu memberikan subsidi kuota internet kepada seluruh mahasiswa Universitas
Bangka Belitung sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih optimal. Kebijakan
tersebut tentunya sangat membantu perekonomian ditengah pandemi Covid 19. Dana yang dikeluarkan untuk membeli kuota
bisa dialokasikan untuk kebutuhan rumah tangga lainnya. Jika pembagian kuota
internet kurang memungkinkan untuk dilaksanakan, maka solusi lain yang bisa
dilakukan ialah dengan melakukan pengurangan UKT di semester berikutnya agar
dapat mengurangi beban ekonomi bagi mahasiswa dan orang tua.
---------------------------------------------------------
BIODATA
PENULIS
Rana
Shofi Nuriah biasa dipanggil Shofi, Mahasiswa Universitas Bangka
Belitung jurusan Sastra Inggris. Hobi menggambar sejak kecil, Pernah
bercita -cita menjadi arsitek ketika SD dan beralih menjadi Designer
ketika SMP. Sekarang dia menyalurkan hobi menggambarnya dari media
kertas ke media digital, menjadi ilustrator komik ala ala di instagram.
0 komentar